Minggu, 30 November 2014

Cara menghadapi Murid yang Apatis, Cuek dan Masa Bodoh

 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang

    Dalam interaksi pergaulan pendidikan yang terjadi di sekolah tidak terlepas dari masalah yang menyangkut pribadi dan sosialnya. Faktor penyebabnya sangat beragam, diantaranya adalah masalah Apatis, cuek atau masa bodoh terhadap temannya,dan sering kali anak ini di jauhi oleh teman-temannya. Apabila ini dibiarkan maka perkembangan mental anak akan terhambat. Oleh karena itu Bimbingan konseling sangat diperlukan untuk memfasilitasi perkembangan pribadi dan sosial kehidupannya.

    Maka dari itu, sebagai calon guru disini dituntut untuk memberikan wawasan atau cara kepada siswa untuk bersosialisasi yang baik, dengan cara tidak apatis kepada teman, tidak cuek atau masa bodoh kepada teman di sekitarnya. Perkembangan mental anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Bimbingan konseling khususnya di Sekolah Dasar sangat penting, disini guru tidak hanya mengajar,melainkan mengajar dan mendidik. Maka dari itu penulis akan membahas tentang “MENGHADAPI MURID YANG APATIS, CUEK ATAU MASA BODOH”


B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa pengertian apatis, cuek atau masa bodoh ?
2.      Apa penyebab anak mejadi apatis, cuek atau masa bodoh ?
3.      Bagaimana cara menghadapi anak yang apatis, cuek atau masa bodoh ?


C.    TUJUAN PEMBAHASAN

1.      Untuk mengetahui pengertian apatis,cuek atau masa bodoh.
2.      Untuk mengetahui penyebab apatis, cuek atau masa bodoh pada anak.
3.      Untuk mengetahu cara menghadapi anak yang apatis,cuek atau masa bodoh.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Apatis, cuek atau masa bodoh.
    Apatis merupakan istilah psikologi untuk keadaan ketidak pedulian, dimana seorang individu tidak menanggapi rangsangan emosional. Sosial kesehatan mendefinisikan apatis yaitu seorang individu yang di tandai dengan ketidak tertarikan, ketidak pedulian, atau ketidak pekaan terhadap peristiwa, kurangnya minat atau keinginan.

    Sedangkan cuek atau masa bodoh adalah tidak peduli dengan sekitar, tidak mau tau dengan urusan orang lain, tidak memperhatikan, suka mengerjakan hal yang sesuai dengan keinginanya sendiri. Cuek atau acuh tak acuh ,dimana seseorang tidak di anggap atau (cuek) terhadap aspek emosional,sosial,atau kehidupan fisik. Masa bodoh artinya kamu tau akan sesuatu tapi tidak tau cara terbaik untuk menghadapinya, sehingga kamu bersikap terserah, apapun caranya yang penting selesai.

    Jadi Apatis, cuek ataupun masa bodoh hampir memiliki pengertian yang sama,hal tersebut karena apatis ataupun cuek merupakan ketidak pedulian serta ketidak tertarikan seseorang terhadap keadaan ataupun suatu masalah dan lingkungan di sekitarnya. Sehingga orang lain menganggap bahwa orang tersebut cuek terhadap keadaan sekitarnya ataupun terhadap masalah-masalah yang ada dalam hidupnya.

B.     Penyebab anak menjadi apatis, cuek atau masa bodoh. 

    Anak dengan karakternya yang cuek memang akan sering tidak menghiraukan perkataan orang lain. Sikap cuek anak juga sering disebabkan karena:

1.       Dia merasa tidak diperhatikan oleh orang-orang disekitarnya.
    Anak merasa tidak ada yang memperdulikannya karena orang di sekitar sibuk dengan urusan masing-masig, sehingga dia bersikap semaunya sendiri. Dan tidak mau mendengar nasihat dari siapa pun.

2.      Anak yang selalu dibentak juga bisa berkembang menjadi anak yang cuek dan tidak peduli.
    Akibat sudah terlalu sering menerima bentakan, dia malah menjadi apatis dan  tidak peduli. Si anak pun sering mengabaikan nasihat orang tuanya, mungkin saat dibentak ataupun di marahi dia terlihat mendengarkan , namun sesungguhnya kata-kata orang tuanya hanya di anggap angin lalu, masuk ke telinga kanan lalu keluar lewat telinga kiri.

3.      Budaya di lingkungan atau pengaruh teman sebayanya.
   Hal ini juga dapat membuat anak menjadi lebih berani karena sering bermain dengan teman sebayanya yang mempunyai sikap apatis dan cuek,dan mencontoh apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya, sehingga omongan orang tua pun sudah tidak diperdulikannya  lagi.

4.      Bentuk protes atau kekecewaan  terhadap hal yang tak disukainya.
   Seumpama, anak kesal karena orang tuanya sering tidak menepati janji bermain bersama. Karena orang tuanya terlalu sibuk dengan pekerjaannya, ia protes melakukan tindakan apatis dan cuek dengan tidak mau mendengarkan orangtuanya. Apa pun yang orang tua perintahkan anak tidak menuruti.

5.      Orangtua tidak mendengarkan keluh kesah anak.
   Ada orangtua yang sering berbicara atau menegur, menyuruh hingga harus berkali-kali bahkan berteriak meminta anak untuk mendengar atau menurutinya. Di sisi lain, anak bolak-balik mengeluh atau membutuhkan sesuatu, tetapi tidak pernah didengar/ditanggapi orangtua. Kasus seperti ini banyak terjadi. Jadi, bagaimana mungkin anak mau mendengarkan orangtua dengan baik, sementara orangtua tidak memberikan contoh konkret tentang bagaimana menjadi pendengar yang baik. Anak cenderung meniru perilaku orangtua. Bila orangtua mampu menjadi pendengar yang baik, tanpa disuruh ia akan cenderung meniru perilaku orang tua, yaitu sigap mendengarkan orangtua dan orang lain

6.      Orangtua terlalu memanjakan atau "mengiyakan" semua keinginan anak.
   Jangan salah, mengiyakan semua permintaan anak juga membuat si anak menjadi pribadi egois dan cuek terhadap tugasnya, yang tidak mau mentaati perintah atau aturan disekolah maupun di rumah, terutama terkait dengan hal-hal yang tak mau ia lakukan. Karena terbiasa semua keinginan dituruti, apa yang diminta/disuruh/dilarang orangtua, akan diabaikan oleh anak. Karena ia berpikiran, "Bila aku tidak mengerjakan atau mengikuti keinginan Ayah Ibu, aku oke oke saja tuh."

7.      Anak memiliki masalah emosional atau stres.
   Ketika anak memiliki masalah dan emosi yang tidak stabil, ia berperilaku negatif. Salah satunya tidak mau acuh dan cuek kepada orangtua atau guru. Bisa juga karena tuntutan orangtua yang terlalu besar. Misalnya, di usia sekolah dasar, anak sudah diikutkan oleh berbagai les, sehingga hal  ini membuat anak kelelahan dan akhirnya menolak semua yang disarankan/dinasehati orangtuanya, karena menganggap orangtuanya telah membuatnya lelah.

C.    Menghadapi anak yang Apatis, cuek atau masa bodoh.
     Hal pertama yang harus diketahui oleh orang tua adalah, bahwa ternyata sikap cuek anak bukan murni terjadi karena kesalahannya. Banyak orang tua yang tidak memberikan perhatian lebih kepada anak, karena lebih mengedepankan pekerjaannya. Anak-anakpun juga sangat ingin dimengerti, dihargai,dan dipahami perasaannya. Maka dari itu beberapa cara menghadapi anak yang apatis dan cuek/ masa bodoh:
1.       Koreksi diri juga diperlukan para orang tua.
   Karena sadar atau tidak, terkadang orang tua juga memberikan argumen dan logika orang dewasa ketika berbicara dengan mereka, menuntut mereka melakukan apa yang orang tua inginkan,dan tidak memberi kesempatan anak memberikan pendapatnya. Hal itu yang menjadikan anak tidak perduli terhadap nasihat orang tuanya ataupun orang lain.
2.      Membangun kepercayaan dan menjadi sahabat bagi anak.
    Hal ini merupakan salah satu solusi supaya anak tidak apatis dan cuek. Meski demikian masa peralihan dari anak menuju remaja, memang merupakan masa kritis pada anak, sehingga orangtua perlu memahaminya pula. Bila dimasa sebelumnya belum terbangun kepercayaan yang kokoh, orientasi anak tentu akan lebih dominan tersedot pada teman sebayanya di lingkungan rumah maupun di sekolahnya. Maka jurus jitu untuk menjadi sahabat anak dimasa peralihanya adalah dengan membangun komunikasi yang efektif, sejak sekarang. Penerapan dengan cara ini bisa meyakinkan anak bahwa orangtua percaya kepadanya sekaligus memintanya menjaga tanggung jawab dan disiplin.
3.      Menjalin komunikasi dengan anak.
    Komunikasi adalah cara paling efektif untuk mengetahui alasan apa saja yang dapat menyebabkan anak bersikap apatis dan cuek terhadap orang di sekitarnya. Ketika orang tua membuka komunikasi lambat laun anak juga akan membuka diri untuk mengungkapkan penyebab dan alasan mengapa mereka bersikap seperti itu. Dengan komunikasi, orangtua dan anak akhirnya dapat menemukan jalan keluarnya bersama-sama. Tidak jarang kasus anak yang kurang terbuka dalam berkomunikasi karena memang orang tua jarang atau bahkan tidak pernah memberi kesempatan anak untuk berkomunikasi.

4.      Menjalin hubungan yang menyenangkan.
   Cobalah untuk menjalin hubungan dengan cara yang menyenangkan tanpa harus memaksa mereka menceritakan hal-hal yang membuatnya cuek secara buka-bukaan. Hal ini akan semakin membuahkan hasil yang baik ketika ibu berbicara pada anak perempuan dan ayah berbicara dengan anak laki-laki. Secara psikologi, berbicara pada lawan bicara dengan gender yang sama akan lebih membuat buah hati nyaman.
5.      Disiplin yang menyenagkan.
   Disiplin yang menyenangkan dan terbuka namun konsisten, akan mempermudah penyelesaian masalah yang dilakukan anak. Karena, ketika anak sudah diminta untuk mentaati peraturan, dan orangtua juga konsisten melakukan kesepakatan, kemungkinan untuk anak memberikan masukan kepada  orang tua juga akan semakin terbuka.
   Jika suasana terasa menyenangkan bagi anak dan semua anggota keluarga, pembentukan karakter anak yang komunikatif dan anti konflik insya Allah juga akan lebih mudah diciptakan. Selain itu penghargaan orangtua terhadapanak, juga akan muncul yang mengakibatkan mereka mudah mengurangi bahkan menghilangkan sifat negatifnya.
6.      Memperhatikan anak ketika bermain dengan temannya.
   Orang tua harus mengetahui dengan siapa anak bermain, supaya orang tua bisa memonitor anaknya agar tidak bermain dengan teman yang salah dan mengakibatkan tidak baik bagi diri anak.
7.      Selalu memperhatikan dan tanggap ketika anak mulai bersikap cuek.
   Berikan perhatian cukup pada buah hati setiap kali mereka membutuhkan Anda. Memberikan perhatian untuk setiap aktivitas dan kesibukannya juga bisa menjadi penghangat hubungan antara orang tua dan buah hati sehingga tidak ada lagi sikap dingin yang ditunjukkan pada diri anda.
   Oleh karena itulah perhatian dan kasih sayang orangtua perlu diukur dalam porsi pas, supaya tidak diterima anak terlalu besar dan membuat anak tertekan. Sebaliknya membiarkan anak tanpa aturan pun tidak baik. Tinggalkan kebiasaan lama cara mengasuh anak yang kurang tepat. Kita adalah orang tua yang tentu saja dibesarkan pada masa yang jauh berbeda dengan anak-anak kita saat ini.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Pengertian apatis,cuek atau masa bodoh adalah tidak peduli dengan sekitar, tidak mau tau dengan urusan orang lain, tidak memperhatikan, suka mengerjakan hal yang sesuai dengan keinginanya sendiri.
2.      Penyebab anak menjadi apatis,cuek atau masa bodoh.
a.       Dia merasa tidak diperhatikan oleh orang disekitarnya.
b.      Anak yang selalu di bentak.
c.       Budaya dilingkungan atau pengaruh teman sebaya.
d.      Bentuk protes atau kekecewaan.
e.       Orang tua terlalu memanjakan anak.
f.       Anak memiliki masalah emosional atau stres.
3.      Menghadapi anak yang apatis cuek atau masa bodoh.
a.       Koreksi diri juga diperlukan para orang tua.
b.      Membangun kepercayaan dan menjadi sahabat bagi anak.
c.       Menjalin komunikasi dengan anak.
d.      Disiplin yang menyenangkan.
e.       Memperhatikan anak ketika bermain dengan temannya.
f.       Selalu memperhatikan dan tanggap ketika anak mulai bersikap cuek.
B.     Saran
     Mahasiswa sebagai calon pendidik harus benar-benar mengerti, memahami dan mengaplikasikan dengan baik. Dengan demikian mahasiswa nantinya pada saat menjadi pendidik akan dapat menciptakan generasi muda dengan kebenaran dalam sikap dan perilaku yang juga akan berdampak bagi negara indonesia,yaitu mempunyai sumber daya manusia yang kompetitif di dunia internasional dan memajukan indonesia dalam berbagai bidang. Mahasiswa sebagai calon pendidik harus benar-benar memahami supaya berdampak baik bagi lingkungan sekitar.



DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticisin/2291557-pengertian-apatis/#i x 223Dc2v4 ASW. Di akses(20 september 2014)
http://3.bp.blogspot.com/-_qs76edoz88/uLi8eLSBtki/AAAAAAAA59/Nist bds_vgm/s1600/menasihati+buah+hati.
Dimmarbinyasirclass.blogspot.com/2012/03/cara-menghadapi-anak-yang-suka.html


makalah ini disusun oleh Mansyur sayipudin dan Sri Sundari MAHASISWA INSURI PONOROGO

2 komentar:

  1. bagus mas artikelnya. mutu tinggi

    BalasHapus
  2. bagus sekali. infonya bermanfaat untuk menambah bahan tugas saya. terima kasih

    BalasHapus