BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Dalam interaksi
pergaulan pendidikan yang terjadi di sekolah tidak terlepas dari masalah yang
menyangkut pribadi dan sosialnya. Faktor penyebabnya sangat beragam,
diantaranya adalah masalah Apatis, cuek atau masa bodoh terhadap temannya,dan
sering kali anak ini di jauhi oleh teman-temannya. Apabila ini dibiarkan maka
perkembangan mental anak akan terhambat. Oleh karena itu Bimbingan konseling
sangat diperlukan untuk memfasilitasi perkembangan pribadi dan sosial
kehidupannya.
Maka dari itu, sebagai calon guru disini dituntut untuk memberikan
wawasan atau cara kepada siswa untuk bersosialisasi yang baik, dengan cara
tidak apatis kepada teman, tidak cuek atau masa bodoh kepada teman di
sekitarnya. Perkembangan mental anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
Bimbingan konseling khususnya di Sekolah Dasar sangat penting, disini guru
tidak hanya mengajar,melainkan mengajar dan mendidik. Maka dari itu penulis
akan membahas tentang “MENGHADAPI MURID YANG APATIS, CUEK ATAU MASA BODOH”
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengertian apatis, cuek atau masa bodoh ?
2. Apa penyebab
anak mejadi apatis, cuek atau masa bodoh ?
3. Bagaimana
cara menghadapi anak yang apatis, cuek atau masa bodoh ?
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
1. Untuk
mengetahui pengertian apatis,cuek atau masa bodoh.
2. Untuk
mengetahui penyebab apatis, cuek atau masa bodoh pada anak.
3. Untuk
mengetahu cara menghadapi anak yang apatis,cuek atau masa bodoh.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Apatis, cuek atau masa
bodoh.
Apatis merupakan istilah
psikologi untuk keadaan ketidak pedulian, dimana seorang individu tidak menanggapi
rangsangan emosional. Sosial kesehatan mendefinisikan apatis yaitu seorang
individu yang di tandai dengan ketidak tertarikan, ketidak pedulian, atau
ketidak pekaan terhadap peristiwa, kurangnya minat atau keinginan.
Sedangkan cuek atau masa bodoh adalah tidak peduli dengan sekitar, tidak
mau tau dengan urusan orang lain, tidak memperhatikan, suka mengerjakan hal
yang sesuai dengan keinginanya sendiri. Cuek atau acuh tak acuh ,dimana seseorang
tidak di anggap atau (cuek) terhadap aspek emosional,sosial,atau kehidupan
fisik. Masa bodoh artinya kamu tau akan sesuatu tapi tidak tau cara terbaik untuk
menghadapinya, sehingga kamu bersikap terserah, apapun caranya yang penting
selesai.
Jadi Apatis, cuek ataupun masa bodoh hampir memiliki pengertian yang
sama,hal tersebut karena apatis ataupun cuek merupakan ketidak pedulian serta ketidak
tertarikan seseorang terhadap keadaan ataupun suatu masalah dan lingkungan di
sekitarnya. Sehingga orang lain menganggap bahwa orang tersebut cuek terhadap
keadaan sekitarnya ataupun terhadap masalah-masalah yang ada dalam hidupnya.
B. Penyebab anak
menjadi apatis, cuek atau masa bodoh.
Anak dengan karakternya yang cuek memang akan sering tidak menghiraukan
perkataan orang lain. Sikap cuek anak juga sering disebabkan karena:
1. Dia merasa tidak diperhatikan oleh orang-orang
disekitarnya.
Anak
merasa tidak ada yang memperdulikannya karena orang di sekitar sibuk dengan
urusan masing-masig, sehingga dia bersikap semaunya sendiri. Dan tidak mau
mendengar nasihat dari siapa pun.
2. Anak yang
selalu dibentak juga bisa berkembang menjadi anak yang cuek dan tidak peduli.
Akibat
sudah terlalu sering menerima bentakan, dia malah menjadi apatis dan tidak peduli. Si anak pun sering mengabaikan
nasihat orang tuanya, mungkin saat dibentak ataupun di marahi dia terlihat
mendengarkan , namun sesungguhnya kata-kata orang tuanya hanya di anggap angin
lalu, masuk ke telinga kanan lalu keluar lewat telinga kiri.
3. Budaya di
lingkungan atau pengaruh teman sebayanya.
Hal ini juga dapat membuat anak menjadi
lebih berani karena sering bermain dengan teman sebayanya yang mempunyai sikap
apatis dan cuek,dan mencontoh apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya, sehingga
omongan orang tua pun sudah tidak diperdulikannya lagi.
4. Bentuk
protes atau kekecewaan terhadap hal yang
tak disukainya.
Seumpama, anak kesal karena orang tuanya
sering tidak menepati janji bermain bersama. Karena orang tuanya terlalu sibuk dengan
pekerjaannya, ia protes melakukan tindakan apatis dan cuek dengan tidak mau
mendengarkan orangtuanya. Apa pun yang orang tua perintahkan anak tidak
menuruti.
5. Orangtua
tidak mendengarkan keluh kesah anak.
Ada orangtua yang sering berbicara atau menegur,
menyuruh hingga harus berkali-kali bahkan berteriak meminta anak untuk
mendengar atau menurutinya. Di sisi lain, anak bolak-balik mengeluh atau
membutuhkan sesuatu, tetapi tidak pernah didengar/ditanggapi orangtua. Kasus
seperti ini banyak terjadi. Jadi, bagaimana mungkin anak mau mendengarkan
orangtua dengan baik, sementara orangtua tidak memberikan contoh konkret
tentang bagaimana menjadi pendengar yang baik. Anak cenderung meniru perilaku
orangtua. Bila orangtua mampu menjadi pendengar yang baik, tanpa disuruh ia
akan cenderung meniru perilaku orang tua, yaitu sigap mendengarkan orangtua dan
orang lain
6. Orangtua
terlalu memanjakan atau "mengiyakan" semua keinginan anak.
Jangan salah, mengiyakan semua permintaan
anak juga membuat si anak menjadi pribadi egois dan cuek terhadap tugasnya,
yang tidak mau mentaati perintah atau aturan disekolah maupun di rumah,
terutama terkait dengan hal-hal yang tak mau ia lakukan. Karena terbiasa semua
keinginan dituruti, apa yang diminta/disuruh/dilarang orangtua, akan diabaikan
oleh anak. Karena ia berpikiran, "Bila aku tidak mengerjakan atau
mengikuti keinginan Ayah Ibu, aku oke oke saja tuh."
7. Anak
memiliki masalah emosional atau stres.
Ketika anak memiliki masalah dan emosi yang
tidak stabil, ia berperilaku negatif. Salah satunya tidak mau acuh dan cuek
kepada orangtua atau guru. Bisa juga karena tuntutan orangtua yang terlalu
besar. Misalnya, di usia sekolah dasar, anak sudah diikutkan oleh berbagai les,
sehingga hal ini membuat anak kelelahan
dan akhirnya menolak semua yang disarankan/dinasehati orangtuanya, karena
menganggap orangtuanya telah membuatnya lelah.
C.
Menghadapi anak yang Apatis, cuek
atau masa bodoh.
Hal pertama yang harus diketahui oleh orang
tua adalah, bahwa ternyata sikap cuek anak bukan murni terjadi karena
kesalahannya. Banyak orang tua yang tidak memberikan perhatian lebih kepada
anak, karena lebih mengedepankan pekerjaannya. Anak-anakpun juga sangat ingin
dimengerti, dihargai,dan dipahami perasaannya. Maka dari itu beberapa cara
menghadapi anak yang apatis dan cuek/ masa bodoh:
1. Koreksi diri
juga diperlukan para orang tua.
Karena sadar atau tidak, terkadang orang tua
juga memberikan argumen dan logika orang dewasa ketika berbicara dengan mereka,
menuntut mereka melakukan apa yang orang tua inginkan,dan tidak memberi
kesempatan anak memberikan pendapatnya. Hal itu yang menjadikan anak tidak
perduli terhadap nasihat orang tuanya ataupun orang lain.
2.
Membangun kepercayaan dan menjadi sahabat
bagi anak.
Hal ini merupakan salah satu solusi supaya
anak tidak apatis dan cuek. Meski demikian masa
peralihan dari anak menuju remaja, memang merupakan masa kritis pada anak,
sehingga orangtua perlu memahaminya pula. Bila dimasa sebelumnya belum
terbangun kepercayaan yang kokoh, orientasi anak tentu akan lebih dominan
tersedot pada teman sebayanya di lingkungan rumah maupun di sekolahnya. Maka
jurus jitu untuk menjadi sahabat anak dimasa peralihanya adalah dengan
membangun komunikasi yang efektif, sejak sekarang. Penerapan dengan cara ini
bisa meyakinkan anak bahwa orangtua percaya kepadanya sekaligus memintanya
menjaga tanggung jawab dan disiplin.
3. Menjalin komunikasi dengan anak.
Komunikasi
adalah cara paling efektif untuk mengetahui alasan apa saja yang dapat
menyebabkan anak bersikap apatis dan cuek terhadap orang di sekitarnya. Ketika
orang tua membuka komunikasi lambat laun anak juga akan membuka diri untuk
mengungkapkan penyebab dan alasan mengapa mereka bersikap seperti itu. Dengan
komunikasi, orangtua dan anak akhirnya dapat menemukan jalan keluarnya
bersama-sama. Tidak jarang kasus anak yang kurang terbuka dalam berkomunikasi
karena memang orang tua jarang atau bahkan tidak pernah memberi kesempatan anak
untuk berkomunikasi.
4. Menjalin hubungan yang menyenangkan.
Cobalah untuk menjalin hubungan dengan cara
yang menyenangkan tanpa harus memaksa mereka menceritakan hal-hal yang
membuatnya cuek secara buka-bukaan. Hal ini akan semakin membuahkan hasil yang
baik ketika ibu berbicara pada anak perempuan dan ayah berbicara dengan anak
laki-laki. Secara psikologi, berbicara pada lawan bicara dengan gender yang
sama akan lebih membuat buah hati nyaman.
5. Disiplin yang menyenagkan.
Disiplin yang menyenangkan dan terbuka namun
konsisten, akan mempermudah penyelesaian masalah yang dilakukan anak. Karena,
ketika anak sudah diminta untuk mentaati peraturan, dan orangtua juga konsisten
melakukan kesepakatan, kemungkinan untuk anak memberikan masukan kepada
orang tua juga akan semakin terbuka.
Jika suasana terasa menyenangkan bagi anak dan semua anggota keluarga, pembentukan karakter anak yang komunikatif dan anti konflik insya Allah juga akan lebih mudah diciptakan. Selain itu penghargaan orangtua terhadapanak, juga akan muncul yang mengakibatkan mereka mudah mengurangi bahkan menghilangkan sifat negatifnya.
Jika suasana terasa menyenangkan bagi anak dan semua anggota keluarga, pembentukan karakter anak yang komunikatif dan anti konflik insya Allah juga akan lebih mudah diciptakan. Selain itu penghargaan orangtua terhadapanak, juga akan muncul yang mengakibatkan mereka mudah mengurangi bahkan menghilangkan sifat negatifnya.
6. Memperhatikan anak ketika bermain dengan temannya.
Orang tua harus mengetahui dengan siapa anak
bermain, supaya orang tua bisa memonitor anaknya agar tidak bermain dengan teman
yang salah dan mengakibatkan tidak baik bagi diri anak.
7. Selalu memperhatikan dan tanggap ketika anak mulai
bersikap cuek.
Berikan perhatian cukup pada buah hati
setiap kali mereka membutuhkan Anda. Memberikan perhatian untuk setiap
aktivitas dan kesibukannya juga bisa menjadi penghangat hubungan antara orang
tua dan buah hati sehingga tidak ada lagi sikap dingin yang ditunjukkan pada
diri anda.
Oleh karena itulah perhatian dan kasih
sayang orangtua perlu diukur dalam porsi pas, supaya tidak diterima anak
terlalu besar dan membuat anak tertekan. Sebaliknya membiarkan anak tanpa
aturan pun tidak baik. Tinggalkan kebiasaan lama cara mengasuh anak yang kurang
tepat. Kita adalah orang tua yang tentu saja dibesarkan pada masa yang jauh
berbeda dengan anak-anak kita saat ini.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian apatis,cuek atau masa bodoh adalah
tidak peduli dengan sekitar, tidak mau tau dengan urusan orang lain, tidak
memperhatikan, suka mengerjakan hal yang sesuai dengan keinginanya sendiri.
2. Penyebab anak menjadi apatis,cuek atau masa bodoh.
a. Dia merasa tidak diperhatikan oleh orang
disekitarnya.
b. Anak yang selalu di bentak.
c. Budaya dilingkungan atau pengaruh teman sebaya.
d. Bentuk protes atau kekecewaan.
e. Orang tua terlalu memanjakan anak.
f. Anak memiliki masalah emosional atau stres.
3. Menghadapi anak yang apatis cuek atau masa bodoh.
a. Koreksi diri juga diperlukan para orang tua.
b. Membangun kepercayaan dan menjadi sahabat bagi
anak.
c. Menjalin komunikasi dengan anak.
d. Disiplin yang menyenangkan.
e. Memperhatikan anak ketika bermain dengan temannya.
f. Selalu memperhatikan dan tanggap ketika anak mulai
bersikap cuek.
B. Saran
Mahasiswa sebagai calon pendidik harus
benar-benar mengerti, memahami dan mengaplikasikan dengan baik. Dengan demikian
mahasiswa nantinya pada saat menjadi pendidik akan dapat menciptakan generasi
muda dengan kebenaran dalam sikap dan perilaku yang juga akan berdampak bagi
negara indonesia,yaitu mempunyai sumber daya manusia yang kompetitif di dunia
internasional dan memajukan indonesia dalam berbagai bidang. Mahasiswa sebagai
calon pendidik harus benar-benar memahami supaya berdampak baik bagi lingkungan
sekitar.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticisin/2291557-pengertian-apatis/#i
x 223Dc2v4 ASW. Di akses(20 september 2014)
http://3.bp.blogspot.com/-_qs76edoz88/uLi8eLSBtki/AAAAAAAA59/Nist
bds_vgm/s1600/menasihati+buah+hati.
http://www.kaskus.co.id/thread/s1b83b391abc17s
b1doooooo9/ penyebab-anak-cuek-omongan-orangtua/
Dimmarbinyasirclass.blogspot.com/2012/03/cara-menghadapi-anak-yang-suka.html
makalah ini disusun oleh Mansyur sayipudin dan Sri Sundari MAHASISWA INSURI PONOROGO
bagus mas artikelnya. mutu tinggi
BalasHapusbagus sekali. infonya bermanfaat untuk menambah bahan tugas saya. terima kasih
BalasHapus